Mojokerto Kota Ku

 







Kota Mojokerto, Jawa Timur, merupakan salah satu kota terkecil di Indonesia. Luas wilayah kota ini sekitar 20,21 km persegi. Bahkan luas wilayah kota ini lebih kecil dibandingkan luas wilayah Kota Madiun yang sekitar 33,23 km persegi. Sebagai salah satu kota terkecil di Indonesia, Kota Mojokerto terdiri dari tiga kecamatan yaitu Kecamatan Prajurit Kulon, Kecamatan Kranggan, dan Kecamatan Magersari. Sedangkan untuk jumlah kelurahan di Kota Mojokerto ada 18 kelurahan. Jumlah penduduk di Kota Mojokerto berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 sebanyak 140.544 orang. Dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 57% dan penduduk perempuan 53%. Dari tiga kecamatan di Kota Mojokerto, kecamatan paling padat yaitu di Kecamatan Magersari dengan jumlah penduduk sebanayak 60.126 jiwa, kemudian Kecamatan Prajurit Kulon sebanyak 42.563 jiwa, dan Kecamatan Kranggan sebanyak 37.855 jiwa.

Sejarah kota Mojokerto 

Kota Mojokerto lahir pada tanggal 20 Juni 1918. Pembentukan Pemerintah Kota Mojokerto mellaui suatu proses kesejahteraan yang diawali melalui status sebagai staadsgemente berdasarkan keputusan Gubernur Jendral Hindia Belanda No. 324 tahun 1918. Pada masa pemerintahan pendudukan Jepang berstatus Sidan diperintah oleh seorang Si Ku Cho dari 8 Mei 1942 sampai dengan 15 Agustus 1945.Pada zaman revolusi 1945-1950 Pemerintah Kota Mojokerto di dalam pelaksanaan pemerintah menjadi bagian dari pemerintah Kabupaten Mojokerto dan diperintah oleh Wakil Wali Kota di samping Komite Nasional Daerah. Daerah otonomi kota kecil Mojokerto berdiri berdasarkan UU No. 17 tahun 1950 tanggal 14 Agustus 1950 kemudian berubah status sebagai Kota Praja menurut UU No. 1 tahun 1957. Setelah dikeluarkan UU No. 18 tahun 1965 berubah menjadi Kotamadya Mojokerto. Selanjutnya berubah menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerti berdasarkan UU No. 5 tahun 1974. Kemudian dengan UU No. 22 tahun 1999, tentang Pemerintah Daerah, Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto seperti daerah-daerah yang lain berubah nomenklatur menjadi Pemeirntah Kota Mojokerto.

Asal Usul Kerajaan Majapahit 

Diketahui dahulu kala, Kerajaan Majapahit merupakan Kerajaan Hindu-Buddha yang berdiri paling akhir pada abad ke-13 Nusantara. Majapahit berdiri setelah Kerajaan Singasari runtuh di tahun 1292 Masehi setelah Raja Gelanggelang bernama Jayakatwang melakukan pemberontakan. Raden Wijaya yang saat itu merupakan cucu dari raja Singasari kemudian melarikan diri membentuk sebuah desa. Desa ini dibentuk di daerah Trowulan yang saat ini masih ada di Mojokerto. Nama Majapahit sendiri diambil dari buah Maja dari Desa Trowulan dengan rasa yang sangat pahit. Tentu keberhasilan Majapahit tidak sampai pada itu saja. Pada abad 14, Hayam Wuruk selaku penerus kepemimpinan Majapahit berhasil menguasai beberapa wilayah Nusantara. Tidak lepas dari sumpah Patih Gajah Mada, Hayam Wuruk menanggapinya dengan keberhasilannya menguasai negara Bali, Palembang, Sunda dan Tumasik. Sumpah penyatuan wilayah Nusantara ini dikenal sebagai Sumpah Palapa. 

Kerajaan Majapahit berada tepat di sebelah Sungai Brantas, Mojokerto. Peninggalan bersejarah Majapahit di sekitar Sungai Brantas, seperti Trowulan, pusat pemerintahan Majapahit, menampilkan berbagai artefak penting seperti Candi Tikus, Candi Wangsa, dan Candi Bajang Ratu. Prasasti Canggu juga ditemukan di sana, memuat aturan terkait jalur lintasan di sekitar Sungai Brantas. Daerah delta Sungai Brantas dan Brangkal juga dianggap sebagai tempat asal Kedaton Majapahit. Ini semua menjadi bukti keberadaan dan kejayaan Kerajaan Majapahit di kawasan tersebut.

Sumber : https://www.goodnewsfromindonesia.id

Kuliner Khas Mojokerto 

1. Onde-onde 







Onde-onde merupakan makanan khas Mojokerto yang paling terkenal. Kudapan yang terbuat dari tepung ketan dengan isian kacang hijau atau kacang yang ditumbuk ini mungkin bisa kamu temukan di mana saja di daerah Indonesia. Biasanya, onde-onde juga diberikan taburan wijen di permukaannya yang membuat rasanya semakin gurih dan lezat. Onde-onde yang masih hangat akan terasa sangat lumer di mulut dam bikin kamu ketagihan. Makanan khas Mojokerto ini sering kali dibawa sebagai oleh-oleh saat kamu berkunjung ke kota yang tidak jauh dari Surabaya ini.

2. Kerupuk Rambak Mojokerto

Makanan khas Mojokerto selanjutnya berupa kerupuk, yaitu Kerupuk Rambak. Kerupuk ini bisa kamu jadikan sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ataupun dimakan di jalan. Bahan baku pembuatannya adalah dari kulit sapi yang telah mengalami proses pengeringan terlebih dahulu. Namun, sekarang ini kerupuk rambak juga dibuat dari berbagai bahan lainnya, seperti udang, ikan, hingga ketela pohon.




Sumber : https://www.liputan6.com





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa aja sih fasilitas yang ada di UMM

Apa aja si Jurusan yang ada diFISIP UMM?